Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Bukan Benci

Bukan benci

Baru saja aku kehilangan cahaya terindahku
Seketika itu juga, kamu hadir
Entah dari mana kamu bisa tahu,
Barisan angka-angka untuk menyapaku..

Jelas aku bingung,
Aku rasa sebelumnya kita tidak pernah dekat
Aku hanya sebatas tahu kamu
Yaa..
Kamu sebagai tetangga sebelahku di suatu organisasi

Setelah sapaan singkat itu,
Rasanya seperti gemuruh diiringi petir..
Terasa semakin dekat

Aku mulai menceritakan hal-hal kecil
bahkan hingga aku menceritakan cahayaku yang pergi
dengan tegasnya, kamu berkata
agar aku melupakan saja cahaya itu dan mencari penggantinya..
‘berpikir dewasa saja’
Itu kata dia.

Dalam untaian do’a ku
Aku memikirkan perkataannya itu,
Dan mulai berniat melupakan cahayaku..

Dia ada, dan selalu ada..
Dia selalu mengucapkan selamat pagi
Meminta maaf ketika terlalu sibuk seharian
dan Memberi kesan perhatian kepadaku..
Agaknya aku mulai memiliki rasa terhadapnya
Tapi belum bisa kusebut cinta..
Karna belum lama rasa itu dapat berkembang
Dia sudah lebih dulu pergi
Menghilang entah tak ada pangkal sebabnya

Sedih memang,
Seperti kertas putih yang dicoret-coret tak beraturan..
Tapi aku tidak menyalahkan siapapun
Terlebih aku juga tidak ingin membencinya..
Aku kembalikan semua seperti semula,
Aku dan dia adalah teman
Mungkin teman ketika kami saling membutuhkan saja.. : )


By: Nayla_ ‘Nila Indriyani’ J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar