TUGAS 1
Cari contoh naskah hikayat dan pilih satu paragraf saja
Kemudian tentukan nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut!
TUGAS 2
Tulislah kalimat rekomendasi kalian berdasarkan paragraf di bawah ini!
"Di dalam suatu kelas, ada salah satu siswa SMP yang bernama Tata. Dia mempunyai 4 orang sahabat. Begitu dekatnya Tata dengan sahabat-sahabatnya tersebut membuat hubungan sosial Tata dengan teman-teman yang lain di kelasnya tidak baik. Selain itu Tata juga mulai melalaikan kewajibannya untuk ibadah karena asyik dengan sahabat-sahabatnya tersebut."
Jawablah dengan tepat dan jelas TUGAS 1 dan TUGAS 2 di kolom "Komentar". Mohon tidak lupa untuk menyertakan Identitas berupa Nama dan Kelas.
Batas waktu pengiriman jawaban yaitu hari Sabtu, 8 Desember 2018 pukul 15.00
PERBAIKAN NILAI PAS KELAS X T.P 2018/2019
10:47 PM |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
33 komentar:
Contoh:
Nama: Sinta
Kelas: X ...
TUGAS 1
TUGAS 2
Nama:Meriahma Turnip
Kelas:X KP 1
TUGAS 1.
Maka apabila sampailah ia ke seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu.
1.Nilai moral
2.Nilai sosial.
Tugas 2.
Sebaiknya tata tidak melupakan kewajiban beribadah,karena beribadah itu adalah kewajiban kita.
Nama: Diva setyo rahmawati
Kelas: X keperawatan 1
TUGAS 1
HIKAYAT SI MISIKIN
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranlain.
- Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati.
- Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.
- Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.
TUGAS 2
Sebaiknya Tata tidak boleh menjauhkan teman temannya lain dan tidak lupa dengan ibadahnya
Nama:Fernando Vito
Kelas:X Kp 2
Tugas 1
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
1.Nilai moral.
2.Nilai sosial
Tugas 2
Sebaiknya tata tidak boleh melupakan kewajibannya karena ibadah adalah kewajiban yang harus di laksanakan.
Nama:Noviana Berlianti
Kelas:X keperawatan 1
Tugas 1
Bunga Kemuning
Ketika sang raja pulang, ia memberi Puteri Kuning sebuah kalung batu hijau. Puteri Hijau merasa cemburu, ia bersama saudaranya yang lain memukul kepala Puteri Kuning hingga ia meninggal. Tanpa sepengetahuan orang-orang istana, ke-9 puteri mengubur Puteri Kuning.
Nilai yang terkandung pada paragraf:Berfikirlah terlebih dahulu ketika kita akan bertindak
Tugas 2
Sebaiknya Tata tidak menjauhi teman teman yang lain,dan tidak lupa dengan ibadah nya
Nama : syifa mayang fadila
Kelas : xkp 1
Tugas 1
Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri itu makin menjadi-jadi menangisnya. Maka berkatalah si Miskin, “Diamlah. Tuan jangan menangis. Biar Kakanda pergi mencari buah mempelam itu. Jikalau dapat, Kakanda berikan kepada tuan.”
Nilai yg terkandung :
Usaha.. Kita harus berusaha untuk apa yg kita inginkan supaya tercapai
Tugas 2
Kita boleh memiliki banyak sahabat namun kita sebagai sabahat juga jgn lupa akan tugas kita, kita juga harus mengingatkan untuk ibadah
Nama:Fitto Hendrawan
Kelas:X Kp 2
Tugas 1
Ketika sang raja pulang, ia memberi Puteri Kuning sebuah kalung batu hijau. Puteri Hijau merasa cemburu, ia bersama saudaranya yang lain memukul kepala Puteri Kuning hingga ia meninggal. Tanpa sepengetahuan orang-orang istana, ke-9 puteri mengubur Puteri Kuning.
1.Nilai moral
2.Nilai sosial.
Tugas 2
Sebaiknya tidak melupakan ibadah,karna ibadah itu kewajiban.
Nama: Aprilia Lp
Kelas: X kp 1
Tugas 1.
Nilai sosial.
Sebagai pemimpin raja selalu siap mendengarkan keluhan rakyatnya, sekecil apapun itu.
Tugas 2.
Seharusnya tata tidak melalaikan kewajibannya sebagai umat beragama untuk tetap beribadah.
Nama: Sherina Nur
Kelas: Xkp1
Tugas 1.
Nilai budaya.
Ketika masyarakat memiliki masalah di zaman dahulu, mereka bisa langsung mengadukannya kepada raja.
Tugas 2.
Sebaiknya tata tidak lupa untuk melaksanakan kewajibannya.
Nama: Fitri Nuur Mayasari
Kelas: X Kp2
Tugas 1
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
1.Nilai moral.
2.Nilai sosial
Tugas 2
Sebaiknya kita melalukan ibadah karena salah satu kewajiban.
Nama:Violet Daynise
Kelas:X Keperawatan 2
Tugas 1
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
1.Nilai moral.
2.Nilai sosial
Tugas 2
Sebaiknya kita harus melakukan ibadah karena utu kewajiban kita sebagai umat beragama
Nama :Afista Marifat Putra.
Kelas : X keperawatan 1
Tugas 1
Nilai budaya.
Ketika masyarakat memiliki masalah di zaman dahulu, mereka bisa langsung mengadukannya kepada raja.
1.nilai sosial
2.nilai moral.
Tugas 2
Sebaiknya tidak melupakan ibadah.
Nama:Naka ayu sajiwo
Kelas:X Keperawatan 3
TUGAS 1
HIKAYAT BURUNG CENDERAWASIH
Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali. Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya. Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
- siapapun akan terpenuhi dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cendrawasih
TUGAS 2
Seharusnya tata juga bersosialisasi dengan teman sekelas lainnya
Dan tidak meninggalkan atau melupakan ibadahnya karena terlalu asik dengan sahabat nya
Seharusnya mereka bisa melakukan ibadah bersama sama itu akan mempererat hubungan persahabatan tata
Nama : Violla Fitriani Pratiwi
Kelas : X Keperawatan 3
Tugas 1
Danau Toba
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pria bernama Toba. Ia bekerja sebagai petani untuk menghidupi dirinya. Toba tinggal di lembah yang subur di bagian utara Sumatera. Ia juga suka memancing di sungai setelah Ia bertani di lading. Pada suatu hari, Ia pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi tidak seperti biasanya, Toba menunggu sangat lama ikan yang menyambar pancingannya itu sehingga Ia ingin segera pergi dari sungai. Ketika Toba ingin pergi pulang ke rumah, tiba-tiba ada seekor ikan yang menyambar pancingannya itu. Seketika senanglah hati Toba karena ikan yang menyambar pancingannya itu merupakan seekor ikan yang sangat besar dan langsunglah Ia membawa ikan itu pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, Toba ingin memasak ikan itu untuk dimakan, tetapi waktu Ia mengambil ikan di ember, ikan itu sudah hilang. Toba sangat bingung dengan apa yang terjadi, masuklah Ia ke kamar dan Toba melihat seorang wanita yang sangat cantik. Toba sampai terpesona melihat kecantikan wanita itu, sehingga Ia melamar wanita itu. Pada saat melamar, Toba diberi satu syarat yang tidak boleh dilanggar yaitu tidak boleh menceritakan asal-usul wanita tersebut. Setelah setahun pasangan suami istri tersebut dikaruniai seorang anak, anak itu bernama Samosir. Anak itu mempunya sifat yang buruk karena terlalu dimanjakan oleh orang tuanya. Pada suatu saat, Samosir disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan makanan ayahnya ke ladang. Tetapi, anak itu malah memakan makanan ayahnya, sehingga pada saat Samosir memberikan makanan kepada ayahnya hanya tinggal sisanya saja. Karena ayahnya sedang dalam kondisi hati yang tidak baik, marahlah Ia kepada anaknya itu dengan berkata dasar anak keturunan ikan!" Perkataan itu membuat Samosir menangis. Ia langsung pulang ke rumah dan menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya. Ibu Samosir sangat sedih mendengar bahwa suaminya telh melanggar janjinya. Wanita itu menuyuruh anaknya pergi ke puncak bukit dan Ia pergi ke sungai dan berubah menjadi ikan. Seketika meluaplah air sungai, lama-lama air yang meluap semakin besar sehingga membentuk sebuah danau yang dikenal sebagai Danau Toba.
Nilai Moral :
1. Kita harus menepati janji kita. Nilai Sosial :
1. Kita harus bisa memaafkan orang ketika melakukan kesalahan.
Tugas 2
Sebanyak-banyaknya kita mempunyai sahabat akan tetapi lebih mementingkan lah menjalankan ibadah ketimbang mementingkan sahabatnya, karena yang akan di bawa di akhirat adalah keimanan bukan kesahabatan nya.
Nama:imas dwi wulanasih
Kelas:10 farmasi 3
No:16
TUGAS 1
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi rajadi Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu.
Nilai moral:
-religi
-kesabaran
-kerukunan
-pengharapan
TUGAS 2
Sahabat adalah teman sejati yang selalu ada untuk kita saat kita susah atau pun senang
Nama:RISA ROCHMANDANI
Kelas:X Farmasi 3
Tugas 1
Burung cendrawasih
Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali. Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya. Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
-semua akan kagum dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cendrawasih
Tugas 2
Sebaik baiknya sahabat dialah orang yang terdekat di antara kita dan yang mengerti tetang semua yang telah kita lalui
Nama:RaissaHeningFirnanda
Kelas:Xfarmasi3
Hikayat Bunga Kemuning
Dahulu kala, ada seorang anak raja yang memiliki 10 orang putri yang dia beri nama dengan berbagai nama-nama warna. Istri sang raja sendiri telah lama meninggal usai melahirkan anak bungsu mereka, Putri Kuning. Berbeda dengan anak-anaknya yang lain, Putri Kuning ini mempunyai perilaku yang amat baik, tidak seperti kaka-kaknya yang bandel dan manja.
Suatu hari, sang rasa hendak pergi ke suatu tempat untuk suatu keperluan. Ke-9 putri-putrinya meminta dibawakn oleh-oleh yang mewah dari sang raja. Sementara itu, Putri Kuning tidak meminta apa pun, dan hanya berharap supaya sang raja pulang dengan selamat.
Singkat kata, sang raja pulang membawa oleh-oleh. Namun, oleh-oleh tersebut tidak diberikan untuk ke-9 putrinya, melainkan kepada Putri Kuning Seorang. Putri Hijau dan saudara-saudara Putri Kuning lainnya cemburu dan berniat untuk memberi pelajaran kepada adik mereka.
Tanpa sepengetahuan sang raja, Putri Kuning dipukul oleh kakak-kakaknya hingga meninggal dan dikuburkan di suatu tempat yang tak jauh dari istana. Mengetahui anaknya menghilang, sang raja pun mencari-cari putri bungsunya, namun tak jua ditemukan.
Suatu ketika, sang raja melihat sebuah bunga berwarna kuning yang tumbuh di sebuah tanah. Ternyata, tanah tersebut adalah kuburan dari anak bungsu sang raja. Melihat bunga itu, sang raja pun lantas menamainya dengan bunga kemuning.
Tugas2
Kita Boleh memiliki banyak teman dengan itu kitaa Saling mengingatkan tentang ibadah
Nama : Mellisa Intan Permatasari
Kelas : X Farmasi 3
NoAbsen : 21
Tugas 1
Hikayat Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh
Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah. Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.
“Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih tiga bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun introspeksi diri.
“Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.
“Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul. Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.
“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.
Barangkali karena keikhlasan dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.
Nilai moral, terdapat di kalimat :
- Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah. Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa.(paragraf1)
2.) Nilai Religius, terdapat di kalimat :
- Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu.(paragraf 4)
3.) Nilai sosial budaya, terdapat di kalimat :
- Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu.(paragraf 10)
Tugas 2
- sebaiknya kita memilih teman yang baik dan bergaul dengan baik tidak boleh menjerumuskan ke hal yang tidak baik
Nama:KRISNA PUTRA PRATAMA
NO:19
kelas: 10 farmasi 3
TUGAS 1
Diceritakan kisah tiga orang sahabat yaitu Kendi, Buyung, dan Awang yang sedang mengembara. Mereka membawa bekalan makanan seperti beras, daging, susu, dan buah-buahan. Biasanya, apabila mereka kelelahan, mereka berhenti untuk sekedar beristirahat atau hanya menggenyangkan perut. Jika dalam perjalanan mereka bertemu sebuah desa, biasanya mereka akan singgah membeli makanan untuk bekal perjalanan.
Nilai
-nilai budaya
-Nilai sosial
Tugas 2
Sahabat adalh teman sejati yang ada di sisi kita
NAMA:CAHYO TABAH SAPUTRO
NO :03
KELAS :X KEPERAWANTAN 3
TUGAS1
Hikayat Hang Tuah
Pada suatu ketika ada seorang pemuda yang bernama Hang Tuah, anak dari Hang Mahmud. Mereka tinggal di Sungai Duyung. Pada saat itu, semua orang di sungai Duyung mendengar kabar Teng Raja Bintan yang baik dan sopan kepada semua rakyatnya. Ketika Hang Mahmud mendengar kabar itu, Hang Mahmud berkata kepada istrinya yang bernama Dang Merdu, “Ayo kita pergi ke Bintan, negeri yang sungguh besar, apalagi kita ini adalah orang miskin. Lebih mudah kita mencari pekerjaan disana.” Lalu pada malam harinya, Hang Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh diatas kepala Hang Tuah.Hang Mahmud pun terbangun dan mengangkat anaknya serta menciumnya. Seluruh tubuh Hang Tuah berbau seperti wewangian.
Nilai Yang terkandung dalam hikayat tersebut adalah
~Nilai keberanian
~Nilai kebijaksanaan
TUGAS 2
Sebaiknya pertemanan yang erat dengan sahabat jangan sampai melalaikan kewajiban beribadah dan melupakan pertemanan dengan yang lain
Nama : Nuri Gilang Pertiwi
Kelas : X Keperawatan 3
Tugas 1
HIKAYAT BURUNG CENDERAWASIH
Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali. Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya. Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
- siapapun akan terpenuhi dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cendrawasih
Tugas 2
Tetaplah mementingkan ibadah ketimbang teman krna teman bisa cari lagi dimana² sedangkan ibadah adalah yg bisa menyelamatkan kita didunia ataupun di akhirat
Nama : Salma asvia fitriani
Kelas : X Keperawatan 2
TUGAS 1
Ini hikayat cerita orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt. menunjukkan kekayaan- Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Adapun nama raja di dalam negara itu Maharaja Indera Dewa. Namanaya terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda setiap tahun.
Nilai:
Agama
· Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.
Karena takdir Tuhan si Miskin yang menggali tanah menemukan sebuah telaju besar berisi emas yang banyak.
TUGAS 2
Memiliki banyak sahabat boleh tetapi kita sebagai sahabat kangan lupa akan tugas kita, kita juga harus mengingatkan untuk ibadah
Nama:Dita Ambarwati
Kelas: X Kep 1
Tugas 1
1. Hikayat Si Miskin
Suatu hari, sepasang suami istri yang dikutuk menjadi miskin, melahirkan seorang anak yang bernama Marakarma. Sejak anak itu lahir, keduanya pun mulai hidup berkecukupan. Suatu saat, seorang ahli nujum meramalkan bahwa Marakarma akan membawa sial bagi keluarganya. Ayah Murakarma pun meyakini hal tersebut dan sang anak pun dibuangnya ke suatu tempat. Sejak anaknya dibuang, hidup Ayah Murakarma justru semakin miskin lagi melarat.
1. Nilai Moral
-Jangan terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
4. Nilai Relligius
- Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.
Tugas 2
Sebaiknya kita berteman dengan siapapun tanpa harus memprioritaskan satu teman
Sesibuk apapun kita jangan melupakan kewajiban ibadah
Nama: Winnie Cristina
Kelas: X keperawatan 2
Tugas 1
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Tugas 2
Sebaiknya kita melalukan ibadah karena salah satu kewajiban.
Nama:ISTIQOMAH EKA PUTRI RAHMADDANI
Kelas:X FARMASI 3
TUGAS 1
HIKAYAT SI MISIKIN
Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranlain.
- Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati.
- Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.
- Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.
TUGAS 2
Sebaiknya Tata tidak boleh menjauhkan teman temannya lain dan tidak lupa dengan ibadahnya
Rika 08 Desember,2018 15:50
Nama:RIKA TRI YUNINGSIH.
KELAS: X keperawatan 1
Tugas 1:Suatu ketika, ada seorang pengembara yang bernama Raden Budog yang tengah beristirahat di pohon ketapang laut yang ada di suatu pantai. Angin semilir pantai membuat ia terlena dan terlelap dalam mimpinya. Dalam mimpinya, Raden Budog tengah mengembara ke arah utara, dan bertemu dengan seorang gadis cantik jelita. Sang pengembara pun terpesona lalu mengekar gadis tersebut.
Tugas 2
Sebaiknya tata harus lebih rajin dalam beribadah .
Rika 08,Desember 2018.
Nama: Rika tri Yuningsih.
Kelas: X keperawatan 1.
TUGAS 1
Hikayat Tanjung Lesung
Suatu ketika, ada seorang pengembara yang bernama Raden Budog yang tengah beristirahat di pohon ketapang laut yang ada di suatu pantai. Angin semilir pantai membuat ia terlena dan terlelap dalam mimpinya. Dalam mimpinya, Raden Budog tengah mengembara ke arah utara, dan bertemu dengan seorang gadis cantik jelita. Sang pengembara pun terpesona lalu mengekar gadis tersebut.
TUGAS 2
Sebaiknya tata tidak melupakan kewajiban.
Nama :Osita Dwi Puspitasari
Kelas:x farmasi 3
Tugas 1
Permaisuri Kuripan yang mengetahui itu, juga ingin mempunyai anak laki-laki yang baik parasnya. Ia pun mendiskusikannya dengan suaminya. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menyembah segala dewa-dewa selama 40 hari 40 malam agar keinginannya dikabulkan.
Nilai yang terkandung:
Kesabaran dan ketekunan (ketika sang Nata dan Permaisuri menyembah
dewa selama 40 hari 40 malam)
Tugas 2
Kita boleh memiliki banyak teman tapi kita jangan sampai melupakan ibadah
Nama : Divya Ludviana Putri
Kelas: X Keperawatan 2
Tugas 1
HIKAYAT PANJI SEMIRANG
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi rajadi Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu.
Bermula dari seseorang yang bernama Nata Kuripan dengan selirnya yang bernama Paduka Mahadewi. Mereka memiliki anak laki-laki yang sangat tampan rupanya. Dari wajahnya sudah terlihat jejak-jejak keagungan dari ayahnya. Maka, diberinyalah inang pengasuh serta tanah di Karang Banjar Ketapang. Orang-orang menyebut anak tersebut dengan sebutan Raden Banjar Ketapang.
Permaisuri Kuripan yang mengetahui itu, juga ingin mempunyai anak laki-laki yang baik parasnya. Ia pun mendiskusikannya dengan suaminya. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menyembah segala dewa-dewa selama 40 hari 40 malam agar keinginannya dikabulkan.
Nilai-Nilai (Unsur Ekstrinsik)
•Religi ( terdapat dalam pemujaan dewa)
•Kesabaran dan ketekunan (ketika sang Nata dan Permaisuri menyembah
dewa selama 40 hari 40 malam)
•Kerukunan ( terdapat dalam empat bersaudara yang berkasih-kasihan)
•Pengharapan ( terdapat dalam keinginan Nata dan Permaisuri dalam
mendapatkan anak).
Tugas 2
Sebaiknya Tata tidak boleh melupakan kewajibannya yaitu beribadah,karena ibadah adalah wajib
Nama : Divya Ludviana Putri
Kelas: X Keperawatan 2
Tugas 1
HIKAYAT PANJI SEMIRANG
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi rajadi Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu.
Bermula dari seseorang yang bernama Nata Kuripan dengan selirnya yang bernama Paduka Mahadewi. Mereka memiliki anak laki-laki yang sangat tampan rupanya. Dari wajahnya sudah terlihat jejak-jejak keagungan dari ayahnya. Maka, diberinyalah inang pengasuh serta tanah di Karang Banjar Ketapang. Orang-orang menyebut anak tersebut dengan sebutan Raden Banjar Ketapang.
Permaisuri Kuripan yang mengetahui itu, juga ingin mempunyai anak laki-laki yang baik parasnya. Ia pun mendiskusikannya dengan suaminya. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menyembah segala dewa-dewa selama 40 hari 40 malam agar keinginannya dikabulkan.
Nilai-Nilai (Unsur Ekstrinsik)
•Religi ( terdapat dalam pemujaan dewa)
•Kesabaran dan ketekunan (ketika sang Nata dan Permaisuri menyembah
dewa selama 40 hari 40 malam)
•Kerukunan ( terdapat dalam empat bersaudara yang berkasih-kasihan)
•Pengharapan ( terdapat dalam keinginan Nata dan Permaisuri dalam
mendapatkan anak).
Tugas 2
Sebaiknya Tata tidak boleh melupakan kewajibannya yaitu beribadah,karena ibadah adalah wajib
Nama : Divya Ludviana Putri
Kelas: X Keperawatan 2
Tugas 1
HIKAYAT PANJI SEMIRANG
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi rajadi Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu.
Bermula dari seseorang yang bernama Nata Kuripan dengan selirnya yang bernama Paduka Mahadewi. Mereka memiliki anak laki-laki yang sangat tampan rupanya. Dari wajahnya sudah terlihat jejak-jejak keagungan dari ayahnya. Maka, diberinyalah inang pengasuh serta tanah di Karang Banjar Ketapang. Orang-orang menyebut anak tersebut dengan sebutan Raden Banjar Ketapang.
Permaisuri Kuripan yang mengetahui itu, juga ingin mempunyai anak laki-laki yang baik parasnya. Ia pun mendiskusikannya dengan suaminya. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menyembah segala dewa-dewa selama 40 hari 40 malam agar keinginannya dikabulkan.
Nilai-Nilai (Unsur Ekstrinsik)
•Religi ( terdapat dalam pemujaan dewa)
•Kesabaran dan ketekunan (ketika sang Nata dan Permaisuri menyembah
dewa selama 40 hari 40 malam)
•Kerukunan ( terdapat dalam empat bersaudara yang berkasih-kasihan)
•Pengharapan ( terdapat dalam keinginan Nata dan Permaisuri dalam
mendapatkan anak).
Tugas 2
Sebaiknya Tata tidak boleh melupakan kewajibannya yaitu beribadah,karena ibadah adalah wajib
Nama: viola putri faduziah
Kelas:X farmasi 1
Tugas 1
Di kerajaan, anak raja diasuh oleh inang pengasuh.
Tetapi ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh.
Anak-anak seharusnya diasuh dan diawasi oleh orang tuanya.
Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka.
Tidak melihat perbedaan status sosial.
Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan inang pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya.
suka membantu orang lain.
Tanpa ragu, Putri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi.
Kmemiliki jiwa sosial yang tinggi.
Dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yang dipaksa mematuhi berbagai perintah kakak-kakaknya
Tugas 2
Sebaiknya tata dan sahabat-sahabatnya tidak boleh melupakan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT
Setelah itu baru bisa bermain-main dengan sebaik-baiknya.
Nama: SIVA TRI KUMALA
Kelas: X keperawatan 3
No.ab:29
Tugas 1
Hikayat Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh
Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah. Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.
“Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih tiga bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun introspeksi diri.
“Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.
“Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul. Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.
“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.
Barangkali karena keikhlasan dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.
Nilai moral, terdapat di kalimat :
- Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah. Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa.(paragraf1)
2.) Nilai Religius, terdapat di kalimat :
- Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu.(paragraf 4)
3.) Nilai sosial budaya, terdapat di kalimat :
- Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu.
TUGAS 2
Seharusnya tata juga bersosialisasi dengan teman sekelas lainnya
Dan tidak meninggalkan atau melupakan ibadahnya karena terlalu asik dengan sahabat nya
Seharusnya mereka bisa melakukan ibadah bersama sama itu akan mempererat hubungan persahabatan tata
Posting Komentar