Manis atau
Pahitkah Kita?
2 tahun yang lalu,
Semua memang biasa saja.
Sebelum rasa yang hambar berubah menjadi manis.
Dan rasa manis berubah menjadi semakin manis..
Salahku memang,
Sebab aku sudah menorehkan tinta kebohongan.
Kebencian saat itu membuatku berpura-pura.
Entah mengapa.
Aku sangat membenci dia saat itu.
Dan kamu
Kamu seperti Pesulap
Peramal
Atau Dukun
Entah apa julukan yang pantas kusebut untukmu.
Kau slalu menebak dengan benar.
Kau slalu tau isi pikiran ini.
Dan Aku mulai mencintaimu
Ketika kamu mulai mengubah dingin menjadi hangat
Mencairkan segala kesedihanku
Menggugah jiwaku dari sakit yang terus menguras
kebebasanku untuk bahagia.
Aku memang mencintaimu,
Namun jarak yang sangat jauh ini.
Tak elak memunculkan ribuan pertanyaan dalam benak
Apakah memang hanya ada aku dalam dirimu?
Maaf jika aku sering menggambarkan ketidaksetiaanku.
Aku bosan dengan kemarahanmu.
Keegoisanmu.
Sikap tidak pedulimu itu.
Keikhlasanku memberi segalanya memang tak harapkan
balasan
Ini memang bukan ajang saling balas budi
Namun
Apakah harus aku yang slalu memberikan madu untukmu?
Dan kamu meludahkannya dengan rasa pahit seperti obat
yang slalu aku minum.
Ironis jika kita sebut ini cinta
Cinta yang akhirnya memutuskan
membawaku menghilang di balik punggungmu
Agar kau tak pernah akan melihatku lagi
Aku benci menelan cinta.
Biarkan Tuhan saja yang melukiskan indah segala
rencanaNya
F: Bg
By: Nayla
0 komentar:
Posting Komentar