DEGRADASI EKSISTENSI MAHASISWA
DALAM DEMOKRASI
Makalah Ini Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen
Pengampu : Danang Tunjung Laksono,
S.Pd. M.Pd.
Di susun Oleh:
Nila Indriyani A 310110186
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mahasiswa sebagai generasi
penerus diharapkan mampu menjadi pembaru atau agen of change dalam memperbaiki kehidupan
berbangsa. Jadi sudah
semestinya sebagai mahasiswa harus dapat lebih memahami makna demokrasi dalam
kehidupan berbangsa. Sehingga dalam implementasi bermasyarakat, mahasiswa dapat
menjelaskan kepada masyarakat tentang makna pentingnya nilai demokrasi. Namun ironisnya
pada masa modern seperti saat ini, arti maupun nilai demokrasi semakin
dilupakan oleh mahasiswa. Pengaruh globalisasi semakin melekat dalam diri
mereka. Terkait dengan kondisi tersebut, bisa dikatakan bahwa paradigma
mahasiswa terhadap demokrasi sangat menurun atau mengalami degradasi yang besar.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
eksistensi mahasiswa terhadap demokrasi di masa sekarang?
2.
Bagaimana
bentuk pembaruan yang harus dimiliki mahasiswa dalam memajukan demokrasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Peran serta mahasiswa sebagai bentuk demokrasi
terhadap bangsa semakin merosot tajam di masa sekarang. Masa yang lebih sering disebut
dengan masa reformasi. Sungguh miris memang melihat realita yang terjadi di
kehidupan mahasiswa. Semua seakan bertolak belakang dengan perjuangan pemuda
pada masa kemerdekaan. Yang ada sekarang kebanyakan mahasiswa justru bersikap
apatis terhadap bangsa. Kehidupan yang serba modern membuat mereka lebih
mementingkan diri sendiri dan seakan mengabaikan nilai-nilai demokrasi yang
seharusnya terus tertanam dalam diri mereka.
Mahasiswa selalu mencoba menciptakan inovasi
perubahan bagi bangsa, memiliki sikap semangat dan berani dalam memajukan
bangsanya. Namun sekarang hanya minoritas saja mahasiswa yang masih memikirkan
masalah bangsa, selebihnya mereka lebih asyik dengan kehidupan pribadinya. Dengan
hal ini, apakah masih ada makna demokrasi dalam diri mereka?
Afrizal (2010) menyatakan bahwa demokrasi
sebagai sebuah kata yang menunjuk keperkasaan rakyat. Selama orde baru,
demokrasi tidak hanya mengalami reduksi makna, melainkan telah jungkir balik
dari arti yang sebenarnya dan malah dipakai untuk menghalalkan praktik-praktik
politik yang represif dan menindas rakyat.
Dari pernyataan tersebut, jelas kita tahu bahwa
memang sistem pemerintahan di Indonesia saat ini sudah semakin memburuk.
Terutama dalam kasus KKN, khususnya korupsi yang sudah membudaya pesat. Mulai
dari pejabat-pejabat tinggi pemerintah sampai masyarakat dalam kehidupannya.
KKN tersebut merupakan wujud bukti bahwa bukan
hanya mahasiswa saja yang kurang memahami makna demokrasi, tetapi hampir
keseluruhan masyarakat tidak lagi paham makna demokrasi yang sebenarnya.
Demokrasi yang dulunya sangat di agung-agungkan kini begitu saja dilupakan
karena pergantian masa.
Sungguh disayangkan dengan kondisi yang sudah
terjadi sekarang. Jika sudah demikian siapa yang harus disalahkan?
Dalam mengatasi hal ini, bentuk pembaruan sebagai
mahasiswa kita seharusnya memiliki inisiatif untuk
menjadi warga negara yang baik dengan belajar yang rajin dan sungguh-sungguh. Dengan belajar
kita semakin mengerti apa yang seharusnya kita lakukan untuk menjadi warga
negara yang baik. Sehingga bila suatu saat kita berkecimpung
dalam politik, kita dapat
dengan berani menegakkan “demokrasi” di Indonesia
ini. Berani membasmi KKN di Indonesia dan memajukan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Eksistensi mahasiswa terhadap demokrasi memang
sudah mengalami degradasi yang pesat. Namun bukan berarti kita hanya berdiam
menerima degradasi tersebut. Bagi sebagian mahasiswa yang sadar akan pentingnya
demokrasi, wajib untuk memberi sugesti kepada rekannya untuk turut dalam
memperbarui masalah bangsa.
Keberadaan mahasiswa harus murni karena
kepedulian mereka terhadap demokrasi di Indonesia tanpa ditambahi
kepentingan-kepentingan lain. Mahasiswa harus bangkit dari degradasi ini.
mereka harus membuktikan bahwa mereka adalah elemen penting negeri ini.
Paradigma masyarakat bahwa mahasiswa identik dengan anarkisme harus segera
diluruskan. Salah satunya dengan konsisten terhadap ucapan dan tindakan. Saat
mereka mengucapkan mereka turun ke jalan untuk memperjuangkan hak rakyat,
mereka harus benar-benar membuktikan hal itu. Begitu juga saat mereka
mengatakan anti korupsi dalam keseharian mereka harus benar-benar tidak
melakukan tindakan korupsi. Sehingga kepercayaan masyarakat dapat kembali dan
demokrasi bangsa akan tetap terjaga dengan peran atau eksistensi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Rifki. 2010. “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Demokrasi dan
Masyarakat yang Aman dan Nyaman”, (http://rizalrifky.blogspot.com/2010/05/peran-mahasiswa-dalam-mewujdakan.html), di akses tanggal 24 November 2012.
0 komentar:
Posting Komentar