Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Contoh Teks Anekdot

Bacalah contoh-contoh teks anekdot berikut!

(1)
Profesi Anak-Anak Penjual Kue

Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.

Bapak Presiden : “Sudah berapa lama jualan kue?”

Ibu Tua : “Sudah hampir 30 tahun.”

Bapak Presiden : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”

Ibu Tua : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.

Bapak Presiden : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”

Bapak Presiden : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”

Ibu Tua : “Sama ... jualan kue juga.”

Bapak Presiden tertawa terbahak-bahak. 
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id

(2)
Dosen yang juga menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”

(3)
Dipagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu.

Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan swasta tersebut merespon, “Iya nih.. Pantas saja terjadi Global Warming.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun menjawab, “Kalo penyebabnya itu pabrik, baker aja. Kalau penyebabnya manusia, tamper aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan memberi brosur kepada orang tersebut.

Rupanya brosur itu berisi: “ASAP ROKOK MENGANDUNG POLUTAN 10 KALI DARI MESIN DIESEL”Menurut Riset Institute Kanker Nasional Italia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh Teks Eksplanasi

     Pengangguran adalah fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang menjadi problem di masyarakat. Sudah banyak usaha yang diupayakan untuk mengatasi masalah ini, tetapi belum juga teratasi.

     Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di semua negara. Ada yang mengartikan bahwa pengangguran merupakan orang dewasa yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan secara formal dan tidak mendapatkan penghasilan. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi tentang pengangguran yaitu orang-orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggu.

     Salah satu faktor dasar yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran yaitu kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Perubahan struktural dalam perekonomian juga menjadi sebab pengangguran. Sehingga perubahan tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan kepada tenaga kerja dengan tingkat keterampilan yang beragam. Sehingga pencari kerja tidak bisa mendapat pekerjaan karena tidak sesuai dengan tuntutan.. Dan tak jarang pengangguran juga disebabkan karena pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh.

     Pengangguran mengakibatkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial. Apabila jumlah pengangguran banyak, pasti akan timbul kekacauan sosial, jumlah gelandangan meningkatkan dan potensi kriminal semakin tinggi.

     Sehingga pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera diatasi. Salah satunya dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan. Selain itu, memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja bisa mengurangi pengangguran.

Sumber: dosenpendidikan.co.id/contoh-teks-eksplanasi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh Teks Eksposisi

Bacalah teks eksposisi berikut!

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan belajar banyak hal, termasuk belajar untuk lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Hal itu sesuai dengan definisi pendidikan itu sendiri, baik menurut KBBI maupun menurut ahli pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang daam bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mendewasakan orang atau kelompok orang tersebut.

Sementara itu, menurut M.J. Lavengeld, pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa ke arah kedewasaan. Selain itu, pendidikan juga merupakan suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya dengan mandiri dan bertanggung jawab secara sosial. Lavengeld juga mendefinisikan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan bertanggung jawab.

Dari definisi-definisi tersebut, bisa kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi pembentukkan kedewasaan manusia. Dengan pendidikan, seorang manusia bisa lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Selain itu, pendidikan juga mampu membuat orang menentukan jati diri dan masa depannya sendiri. Hal ini sesuai dengan yang diucapkan Lavengeld bahwa pendidikan adalah usaha untuk penentuan diri.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS