Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mendengarmu di udara

Mendengarmu di udara

Bulan dan bintang
Dulu kita seperti mereka
Berhubungan sangat dekat

Aku tahu bintang
Kau sama tahunya dengan bulan
Benarkah dekat?
Jika memandang sedetik saja tak bisa

Awan telah menutupi bintang
Aku tahu Langit mendung
Saat itulah aku kehilangan

Ketika pisah jadi pilihan
Tak ada yang disalahkan
Mencoba melupakan adalah caraku
Meskipun aku selalu mendengarmu
Kau tahu hebatnya dunia ini?
Jarak ribuan kilometer
Tak punya larangan
Tetapi punya aturan sendiri

Percaya atau tidak
Aku mendengar tawamu,
Mendengar keluhmu,
Bahkan mendengar rayuanmu untuk bulan lain
Bulan yang lebih sempurna

Sakit memang
Jarak menyakitkan
Tapi aku tak menyalahkan
Cukup merapal doa
Menyelipkan namamu dalam doa
Setiap saat mendengarmu di udara
Sudah cukup bagiku

By: Nayla “Nila Indriyani” J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Negara Berlapis Kebohongan

Negara berlapis kebohongan


Bohong itu nikmat
Kata mereka?
Madu itu memang manis
Mereka sadar dan tahu?
Di jejali madu tapi beraroma racun
Bohong memang menyenangkan
Sekali lagi itu kata mereka

Bayangkan!
Betapa lucunya melihat ikan menemukan cacing
Senang bukan main
Coba rasakan?
Ketika cacing itu disertai pengait
Melukai mulut ikan, membawanya jauh dari air
Dimatikan secara paksa

Bohong itu seperti orang memancing
Ujaran yang berujung kesenangan
Janji yang menghasilkan kebahagiaan
Sudah begitu percaya?
Percaya ucapan itu benar
Percaya janji itu akan terwujud

Bagaimana rasanya?
Ketika tiada kebenaran
Tiada ujung ketepatan janji itu
Tahukah mereka?
Bohong itu sakit
Mereka sakit
Yang menerimapun berimbas sakit

Saya bohong
Mereka lebih-lebih bohong
Keburukan jadi kebiasaan, pantaskah?
Berkedudukan dan berpendidikan tinggi saja bohong
Dampaknya bagi negara?
Negara berlapis kebohongan.

By: Nila Indriyani _ “nayla” J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS